|
Lokasih sampah yang mengakibatkan Air jadi tercemar
|
Serui-Akibat dari pembuangan sampah yang dilakukan oleh
pemerintah daerah tanpa memikirkan dampaknya pada kesehatan masyarakat
sekitar, menjadikan masalah bagi masyarakat yang ada disekitar Kampung
Aromarea, Distrik Kosiwo.
Salah seorang warga
masyarakat/tokoh perempuan mama Antonia Romsumbre mengatakan, akibat
tercemar sampah ini masyarakat sekitar kampung Aromarea jadi kecewa.
Dikatakan Antonia Romsumbre,
dampak yang dialami secara langsung oleh semua masyarakat di sekitar
sungai/kali yang diatasnya pemerintah menimbun berbagai jenis sampah yang
diangkut dari kota dan dibuang dilokasih tersebut, menjadi hal yang sangat
meresahkan warga sekitar.
Dimana kampung yang dulunya tidak ada lalat kini
menjadi sarang lalat, sehingga terkadang menimbulkan wabah penyakit bagi
masyarakat seperti diare sampai mengakibatkan ada masyarakat yang meninggal
akibat penyakit yang disebarkan oleh lalat-lalat yang datangnya dari
sampah-sampah tersebut. Demikian halnya dengan air di sungai yang selama ini
sering dipergunakan masyarakat sekitar untuk aktifitas lainnya menjadi
tercemar dan mendatangkan penyakit gatal-gatal ketika berada/terkena air
tersebut
Lanjutnya,tercemarnya air
sungai/kali sunui yang ada diKampung Aromarea mengakibatkan masyarakat
sekitar merasa resah, sungai yang dulunya menjadi tempat masyarakat mandi,
mencuci, minum dan lainnya dengan nyaman kini menjadi penyakit bagi
masyarakat, ini dikarenakan lokasi pembuangan sampah tepat diatas bukit
kali tersebut hingga turun hujan maka sampah-sampah yang ada hanyut masuk ke
kali. Untuk itu dirinya menghimbau dan mengaharapkan dari DPRD,Pemerintah
Daerah dan Instansi-instansi terkait agar tolong melihat hal tersebut secara
baik dan segera memindahkan lokasi pembuangan sampah ke tempat lain mengingat
dampaknya sudah sangat merugikan masyarakat.
“Dan jika posisi bapak-bapak
seperti kami masyarakat disini maka hal yang sama akan dialami bapak-bapak
terhormat, untuk itu tolong lakukan hal yang mendatangkan kesejahteraan bagi
masyarakat bukan menciptakan penyakit bagi masyarakat.” pungkasnya kepada
Bintang Papua di rumahnya, Kamis (15/3). (seo/don/LO1)
sumber: Bintang Papua, Kamis, 15 Maret 2012
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa Pendapatmu